Gembar-gembor
untuk mencintai produk dalam negeri sudah beberapa tahun yang lalu di
kumandangkan. Banyak pejabat yang disorot. Sepatu, tas dan benda-benda
pribadi kala itu sangat menjadi sorotan media. "Mungkin" sepertinya para
pejabat agak binngung juga. Mau pakai produk dalam negeri tapi gengsi
menurun. Kalo gengsi bisa ditahan sedikit lah, permasalahan ada beberapa
produk dalam negeri yang bentuk sama plek, dan sekilas bahan juga sama
percis tapi beda kualitas. Niatnya mo pake produk dalam negeri yang
notabene harganya relatif murah tapi baru pake sebentar eh dah minta
ganti. Alih -alih mo penghematan jadinya malah boros. Tenang gan, nggak
semua produk dalam negeri jelek kok... Buanyak juga yang nggak kalah
bagus dengan produk impor dengan harga lebih murah. Jadi kita mesti
selektif mana kiranya produk yang bagus dan yang nggak.
Saya
mau berbagi pengalaman tentang sebuah produk sproket. Pernah suatu
ketika saya mengganti gear depan yang sudah dipakai 12ribu kilo.
kebetulan part bekasnya saya simpan.
4 bulan berjalan (sekitar 6000an
KM) dan kerasa ada yang nggak beres dengan suara sproket depan,
akhirnya saya coba bongkar mencari tahu ada masalah apa dengan den Bei
Satria kesayangan. Ternyata oh ternyata... suara nggak beres tersebut
saya dapati dari gear depan. Dan hasilnya gear depan bak gigi seorang
kakek kakek. Rompal habis.
Dan setelah saya bandingkan dengan part lama.... hmhmhmhm lihat sendiri 12ribu km vs 6ribu kilo...
Dan setelah saya bandingkan dengan part lama.... hmhmhmhm lihat sendiri 12ribu km vs 6ribu kilo...
Tidak ada komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar
Mari saling membantu